Dari hasil membaca
artikel kami menyimpulkan bahwa buku teks yang berkualitas harus memenuhi beberapa
kategori. Kategori tersebut sebagai berikut.
- Menarik minat peserta didik yang mempergunakannya.
- Mampu memberikan motivasi kepada para peserta didik yang memakainya.
- Memuat ilustrasi yang menarik.
- Mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para peserta didik yang memakainya.
- Dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para peserta didik yang mempergunakannya.
- Sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung peserta didik yang memakainya.
- Buku teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
- Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.
Selain itu ada tiga bagian pokok
dalam sebuah buku, yaitu :
- Bagian awal berisi Halaman cover, Halaman judul , Daftar isi, Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.
- Bagian isi / penyajian materi berisi unsur – unsur sebagai berikut : tujuan pembelajaran, penahapan pembelajaran, menarik minat dan perhatian siswa, kemudahan dipahami, keaktifan siswa, hubungan bahan, norma, dan latihan dan soal.
- Bagian akhir Pada bagian akhir dari suatu buku biasanya berisi antara lain : lampiran, Glosarium (jika ada), Kepustakaan, Indeks.
Selain
dari hasil membaca artikel, kami juga mendapatkan informasi tentang penulisan
buku teks pelajaran, melalui hasil wawancara kami dengan Prof. Dr.
Yusufhadi Miarso, M.Sc. Buku
menurut beliau, merupakan bahan cetakan
yang terdiri dari beberapa halaman dan dikemas, Tujuan Prof. Yusuf dalam
menulis buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” ini untuk menyebarluaskan gagasan mengenai Teknologi Pendidikan. Buku “Menyemai
Benih Teknologi Pendidikan” di susun dari 600 hasil tulisan beliau lalu di
pilih dan di sesuai hingga akhirnya menjadi sebuah buku. Dalam menulis sebuah
buku, beliau mengalami beberapa kesulitan antara lain :
- Minat baca masyarakat masih rendah, sehingga sulit membuat buku yang menarik bagi masyarakat. Masyarakat lebih tertarik pada buku yang berjenis novel dan biografi dari pada buku teks pelajaran apalagi yang berhubungan dengan pendidikan.
- Masih kurangnya peran serta pemerintah. Beliau menilai peran serta pemerintah untuk mendukung para penulis buku khususnya untuk tingkat universitas masih kurang.
- Penerbit lebih tertarik untuk menerjemahkan buku teks asing ke dalam bahasa Indonesia. Daripada menerbitkan hasil tulisan penulis dalam negeri.
Pada saat wawancara kami kurang menggali secara mendalam bagaimana buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” menjadi sebuah buku teks pelajaran di beberapa mata kuliah yang beliau ajarkan. Namun, menurut kami buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” dapat pula masuk ke dalam kategori buku pengayaan. Sebab, kami tidak menemukan latihan soal di dalam buku tersebut seperti buku teks pelajaran pada umumnya.
Tim Penyusun : Abu Bakar Shodik, Mas Wahono H, Mia Komala
Sumber :
http://masnur-muslich.blogspot.com/2008/10/hakikat-dan-fungsi-buku-teks.html
Hasil wawancara dengan Prof.Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc
0 komentar:
Posting Komentar