Hari Senin yang lalu tepatnya
tanggal 1 Oktober, Alhamdulillah kami sekelompok mendapat kesempatan untuk
mewawancarai Bapak Teknologi Pendidikan kita yaitu Bapak Prof.Yusuf Hadi Miarso,
M.Sc., berbincang-bincang mengenai pengalaman beliau dalam menulis buku
“Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” yang menjadi Buku rujukan mahasiswa dalam
berbagai macam mata kuliah seperti Pengantar Teknologi Pendidikan juga Landasan
Teknologi Pendidikan. Professor sendiri meskipun sekarang sudah pensiun tetapi
masih tetap diminta mengajar di berbagai universitas salah satunya di
universitas negeri Jakarta.
Adapun hasil wawancara kami sebagai berikut:
Definisi buku menurut professor
itu sendiri merupakan bahan cetakan yang terdiri dari beberapa halaman dan
dikemas, Tujuan prof. Yusuf untuk menulis buku “Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan” ini untuk memperluaskan gagasan mengenai apa itu Teknologi
Pendidikan, seperti yang kita ketahui banyak orang yang tidak mengetahui apa
itu teknologi pendidikan dan apa sebenarnya teknologi pendidikan itu sendiri.
Jika pertanyaan ini ditanyakan kepada mahasiswa TP itu sendiri belum tentu
pertanyaan ini akan dijawab secara lantang dan jelas.
Buku Menyemai benih ini
sebenarnya merupakan buku ke 3 dari 11 buku yang ditulis prof dan diterbitkan sampai
bisa dibeli di pasaran. Buku menyemai benih ini merupakan kumpulan dari
makalah-makalah hasil tulisan beliau dari 600 makalah lalu ia pilih sesuai
kategori yang akan dimasukkan kedalam konten buku.
Diusianya kini mungkin prof. Yusuf sangat
produktif masih menulis, menerjemahkan buku, sampai menjadi seorang editor
buku. Mungkin karena kecintaan beliau untuk membaca dirumahnya sendiri sangat
banyak buku-buku ketika kami mendatangi kediaman beliau pun beliau baru saja
pulang dari sebuah toko buku. Sekarang ini beliau sedang menyiapkan satu teks
untuk buku Kepala Jurusan kita yaitu Ibu Dewi Salma Prawiradilaga, M.Sc.
Kesulitan-kesulitan yang ia
temukan pada saat menulis buku sebenarnya pada saat diberikan kepada penerbit,
pertanyaan yang ditanyakan oleh penerbit adalah pasar dan pembeli. Para
penerbit tentunya tidak ingin sembarangan menerbitkan buku jika bukunya sedikit
peminatnya hal tersebut akan membuat mereka rugi, untung saja ketika menerbitkan
buku ini prof. Yusuf diberikan bantuan dana dari USAID dan bekerja sama dengan
sebuah institusi yaitu pustekkom.
Buku yang laris saat ini
cenderung tentang tokoh, biografi disamping novel. Ya itu tadi karena
permintaan pasar buku-buku tersebut sangat banyak peminatnya. Contohnya saja
ada buku tentang satu tokoh tetapi ada sampai tujuh versi pengarang berarti
kenapa buku ini banyak versinya karena buku mengenai tokoh tersebut banyak
dicari.
Para penerbit sekarang kebanyakan
tidak percaya dengan penulis-penulis yang menulis buku mereka sendiri, mereka
lebih berminat untuk menerbitkan buku terjemahan atau buku saduran, makanya
lebih mudah untuk menerjamahkan buku ungkap prof. Tetapi dalam menerjemahkan
buku ini para penerbit pun tidak berani untuk menerbitkan buku jika tidak ada
ijin atau hak cipta foto karena penerbit
takut jika buku terbitannya sampai memiliki permasalahan dalam hak cipta.
Kenapa Buku Teknologi pendidikan masih
sedikit pasarannya dibandingkan dengan
jurusan PAUD dan Manajemen Pendidikan? karena di Indonesia jurusan
Teknologi Pendidikan di Perguruan tinggi masih sedikit, berbeda halnya dengan
jurusan PAUD atau MP. Buku PAUD dan MP jika dibandingkan dengan buku Teknologi
Pendidikan kita sudah jauh tertinggal. Anak TPnya pun jarang membeli buku.
Karena Budaya membaca di
Indonesia masih belum berkembang, sekarang dengan kemajuan teknologi mahasiswa
dapat mengakses internet, mahasiswa lebih memilih mengerjakan tugas bergantung
kepada internet bukan lagi buku. Dan sekarang adapula program paper less dengan
banyaknya e-book atau electronic book ini beliau berpikir dengan adanya buku
saja orang-orang jarang membaca apalagi dengan adanya program tersebut. Tidak
akan semua orang bisa mengakses dan memanfaatkan e-book tersebut.
Pemerintah kita kurang mendukung
bahkan tidak sama sekali mendukung mereka hanya memfokuskan diri terhadap
buku-buku sekolah saja beda dengan Negara-negara di Asia seperti Jepang, India
dan Malaysia. Jika ada buku baru yang
terbit di luar sana seminggu sampai dua minggu kemudian mereka telah
menerbitkan buku-buku tersebut sesuai dengan versi negaranya.
Tentu saja adanya kesenjangan
antara penulis buku pelajaran untuk sekolah dengan buku untuk perkuliahan.
Masih banyak yang belum mengetahui bahwa buku mengenai pembelajaran dan
keterampilan guru itu adalah kawasan TP meskipun tidak secara jelas disebutkan
merupakan teknologi pendidikan.
Dalam sistematika penulisan buku
ajar “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” ini juga mengikuti standar penulisan sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan BSNP dan kementrian pendidikan. Dan mengikuti
kurikulum Teknologi Pendidikan meskipun dalam bukunya belum di revisi lagi
pengertian Teknologi Pendidikan tahun 2004 (menjadi pengertian versi terbaru) Pada
buku Menyemai Benih Teknologi Pendidikan ini terdiri dari Terdapat kata
pengantar, daftar isi, pendahuluan, isi, daftar pustaka dan tentang penulis.
Professor tentunya mengharapkan
agar para mahasiswa TP UNJ jangan kalah dengan motivasi belajar dari teknologi
pendidikan di universitas lain, mahasiswa TP UNJ dapat memanfaatkan dan
menjadikan buku Menyemai Benih sebagai landasan kita untuk memahami apa itu
Teknologi Pendidikan.
Dalam bukunya prof. menuliskan, “Jika
belajar adalah seumur hidup, maka membelajarkan pun harus seumur hidup”. Beliau
berpendapat bahwa membelajarkan orang lain adalah sebuah kewajiban dan ibadah.
Jadi, di harapkan dengan adanya buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan”
gagasannya tentang teknologi pendidikan dapat tersebar dan menjadi sumber
belajar bagi orang lain.
tim penyusun : Abu bakar shodiq, mia komala, mas wahono h.
1 komentar:
Apakah boleh meminta nomor kontak Bapak Prof.Yusuf Hadi Miarso, M.Sc.? Terima kasih.
Posting Komentar