Rabu, 03 Oktober 2012

Wawancara eksklusif dengan Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc

Hari Senin yang lalu tepatnya tanggal 1 Oktober, Alhamdulillah kami sekelompok mendapat kesempatan untuk mewawancarai Bapak Teknologi Pendidikan kita yaitu Bapak Prof.Yusuf Hadi Miarso, M.Sc., berbincang-bincang mengenai pengalaman beliau dalam menulis buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” yang menjadi Buku rujukan mahasiswa dalam berbagai macam mata kuliah seperti Pengantar Teknologi Pendidikan juga Landasan Teknologi Pendidikan. Professor sendiri meskipun sekarang sudah pensiun tetapi masih tetap diminta mengajar di berbagai universitas salah satunya di universitas negeri Jakarta. 

Adapun hasil wawancara kami sebagai berikut:

Definisi buku menurut professor itu sendiri merupakan bahan cetakan yang terdiri dari beberapa halaman dan dikemas, Tujuan prof. Yusuf untuk menulis buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” ini untuk memperluaskan gagasan mengenai apa itu Teknologi Pendidikan, seperti yang kita ketahui banyak orang yang tidak mengetahui apa itu teknologi pendidikan dan apa sebenarnya teknologi pendidikan itu sendiri. Jika pertanyaan ini ditanyakan kepada mahasiswa TP itu sendiri belum tentu pertanyaan ini akan dijawab secara lantang dan jelas.

Buku Menyemai benih ini sebenarnya merupakan buku ke 3 dari 11 buku yang ditulis prof dan diterbitkan sampai bisa dibeli di pasaran. Buku menyemai benih ini merupakan kumpulan dari makalah-makalah hasil tulisan beliau dari 600 makalah lalu ia pilih sesuai kategori yang akan dimasukkan kedalam konten buku.
Diusianya kini mungkin prof. Yusuf sangat produktif masih menulis, menerjemahkan buku, sampai menjadi seorang editor buku. Mungkin karena kecintaan beliau untuk membaca dirumahnya sendiri sangat banyak buku-buku ketika kami mendatangi kediaman beliau pun beliau baru saja pulang dari sebuah toko buku. Sekarang ini beliau sedang menyiapkan satu teks untuk buku Kepala Jurusan kita yaitu Ibu Dewi Salma Prawiradilaga, M.Sc.

Kesulitan-kesulitan yang ia temukan pada saat menulis buku sebenarnya pada saat diberikan kepada penerbit, pertanyaan yang ditanyakan oleh penerbit adalah pasar dan pembeli. Para penerbit tentunya tidak ingin sembarangan menerbitkan buku jika bukunya sedikit peminatnya hal tersebut akan membuat mereka rugi, untung saja ketika menerbitkan buku ini prof. Yusuf diberikan bantuan dana dari USAID dan bekerja sama dengan sebuah institusi yaitu pustekkom.


Buku yang laris saat ini cenderung tentang tokoh, biografi disamping novel. Ya itu tadi karena permintaan pasar buku-buku tersebut sangat banyak peminatnya. Contohnya saja ada buku tentang satu tokoh tetapi ada sampai tujuh versi pengarang berarti kenapa buku ini banyak versinya karena buku mengenai tokoh tersebut banyak dicari.

Para penerbit sekarang kebanyakan tidak percaya dengan penulis-penulis yang menulis buku mereka sendiri, mereka lebih berminat untuk menerbitkan buku terjemahan atau buku saduran, makanya lebih mudah untuk menerjamahkan buku ungkap prof. Tetapi dalam menerjemahkan buku ini para penerbit pun tidak berani untuk menerbitkan buku jika tidak ada ijin atau hak cipta  foto karena penerbit takut jika buku terbitannya sampai memiliki permasalahan dalam hak cipta.

Kenapa Buku Teknologi pendidikan masih sedikit pasarannya dibandingkan dengan  jurusan PAUD dan Manajemen Pendidikan? karena di Indonesia jurusan Teknologi Pendidikan di Perguruan tinggi masih sedikit, berbeda halnya dengan jurusan PAUD atau MP. Buku PAUD dan MP jika dibandingkan dengan buku Teknologi Pendidikan kita sudah jauh tertinggal. Anak TPnya pun jarang membeli buku.

Karena Budaya membaca di Indonesia masih belum berkembang, sekarang dengan kemajuan teknologi mahasiswa dapat mengakses internet, mahasiswa lebih memilih mengerjakan tugas bergantung kepada internet bukan lagi buku. Dan sekarang adapula program paper less dengan banyaknya e-book atau electronic book ini beliau berpikir dengan adanya buku saja orang-orang jarang membaca apalagi dengan adanya program tersebut. Tidak akan semua orang bisa mengakses dan memanfaatkan e-book tersebut.

Pemerintah kita kurang mendukung bahkan tidak sama sekali mendukung mereka hanya memfokuskan diri terhadap buku-buku sekolah saja beda dengan Negara-negara di Asia seperti Jepang, India dan  Malaysia. Jika ada buku baru yang terbit di luar sana seminggu sampai dua minggu kemudian mereka telah menerbitkan buku-buku tersebut sesuai dengan versi negaranya.

Tentu saja adanya kesenjangan antara penulis buku pelajaran untuk sekolah dengan buku untuk perkuliahan. Masih banyak yang belum mengetahui bahwa buku mengenai pembelajaran dan keterampilan guru itu adalah kawasan TP meskipun tidak secara jelas disebutkan merupakan teknologi pendidikan.
Dalam sistematika penulisan buku ajar “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” ini  juga mengikuti standar penulisan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan BSNP dan kementrian pendidikan. Dan mengikuti kurikulum Teknologi Pendidikan meskipun dalam bukunya belum di revisi lagi pengertian Teknologi Pendidikan tahun 2004 (menjadi pengertian versi terbaru) Pada buku Menyemai Benih Teknologi Pendidikan ini terdiri dari Terdapat kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, isi, daftar pustaka dan tentang penulis.

Professor tentunya mengharapkan agar para mahasiswa TP UNJ jangan kalah dengan motivasi belajar dari teknologi pendidikan di universitas lain, mahasiswa TP UNJ dapat memanfaatkan dan menjadikan buku Menyemai Benih sebagai landasan kita untuk memahami apa itu Teknologi Pendidikan.
Dalam bukunya prof. menuliskan, “Jika belajar adalah seumur hidup, maka membelajarkan pun harus seumur hidup”. Beliau berpendapat bahwa membelajarkan orang lain adalah sebuah kewajiban dan ibadah. Jadi, di harapkan dengan adanya buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” gagasannya tentang teknologi pendidikan dapat tersebar dan menjadi sumber belajar bagi orang lain.

tim penyusun : Abu bakar shodiq, mia komala, mas wahono h.

1 komentar:

Buku Catatanku mengatakan...

Apakah boleh meminta nomor kontak Bapak Prof.Yusuf Hadi Miarso, M.Sc.? Terima kasih.

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan