Selasa, 09 Oktober 2012

Kesimpulan Artikel dan Hasil Wawancara


Dari hasil membaca artikel kami menyimpulkan bahwa buku teks yang berkualitas harus memenuhi beberapa kategori. Kategori tersebut sebagai berikut.

  1. Menarik minat peserta didik yang mempergunakannya.
  2. Mampu memberikan motivasi kepada para peserta didik yang memakainya.
  3. Memuat ilustrasi yang menarik.
  4. Mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para peserta didik yang memakainya.
  5. Dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para peserta didik yang mempergunakannya.
  6. Sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung peserta didik yang memakainya.
  7. Buku teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
  8. Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.

Selain itu ada tiga bagian pokok dalam sebuah buku, yaitu :

  • Bagian awal berisi Halaman cover, Halaman judul , Daftar isi, Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.
  • Bagian isi / penyajian materi berisi unsur – unsur sebagai berikut : tujuan pembelajaran, penahapan pembelajaran, menarik minat dan perhatian siswa, kemudahan dipahami, keaktifan siswa, hubungan bahan, norma, dan latihan dan soal.
  • Bagian akhir Pada bagian akhir dari suatu buku biasanya berisi antara lain : lampiran, Glosarium (jika ada), Kepustakaan, Indeks. 




Selain dari hasil membaca artikel, kami juga mendapatkan informasi tentang penulisan buku teks pelajaran, melalui hasil wawancara kami dengan Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc. Buku menurut  beliau, merupakan bahan cetakan yang terdiri dari beberapa halaman dan dikemas, Tujuan Prof. Yusuf dalam menulis buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” ini untuk menyebarluaskan  gagasan mengenai Teknologi Pendidikan. Buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” di susun dari 600 hasil tulisan beliau lalu di pilih dan di sesuai hingga akhirnya menjadi sebuah buku. Dalam menulis sebuah buku, beliau mengalami beberapa kesulitan antara lain :
  • Minat baca masyarakat masih rendah, sehingga sulit membuat buku yang menarik bagi masyarakat. Masyarakat lebih tertarik pada buku yang berjenis novel dan biografi dari pada buku teks pelajaran apalagi yang berhubungan dengan pendidikan.
  • Masih kurangnya peran serta pemerintah. Beliau menilai peran serta pemerintah untuk mendukung para penulis buku khususnya untuk tingkat universitas masih kurang.
  • Penerbit lebih tertarik untuk menerjemahkan buku teks asing ke dalam bahasa Indonesia. Daripada menerbitkan hasil tulisan penulis dalam negeri. 

 
Pada saat wawancara kami kurang menggali secara mendalam bagaimana buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” menjadi sebuah buku teks pelajaran di beberapa mata kuliah yang beliau ajarkan. Namun, menurut kami buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” dapat pula masuk ke dalam kategori buku pengayaan. Sebab, kami tidak menemukan latihan soal di dalam buku tersebut seperti buku teks pelajaran pada umumnya.

Tim Penyusun : Abu Bakar Shodik, Mas Wahono H, Mia Komala
Sumber :
http://masnur-muslich.blogspot.com/2008/10/hakikat-dan-fungsi-buku-teks.html

Hasil wawancara dengan Prof.Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc 



Rabu, 03 Oktober 2012

Wawancara eksklusif dengan Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc

Hari Senin yang lalu tepatnya tanggal 1 Oktober, Alhamdulillah kami sekelompok mendapat kesempatan untuk mewawancarai Bapak Teknologi Pendidikan kita yaitu Bapak Prof.Yusuf Hadi Miarso, M.Sc., berbincang-bincang mengenai pengalaman beliau dalam menulis buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” yang menjadi Buku rujukan mahasiswa dalam berbagai macam mata kuliah seperti Pengantar Teknologi Pendidikan juga Landasan Teknologi Pendidikan. Professor sendiri meskipun sekarang sudah pensiun tetapi masih tetap diminta mengajar di berbagai universitas salah satunya di universitas negeri Jakarta. 

Adapun hasil wawancara kami sebagai berikut:

Definisi buku menurut professor itu sendiri merupakan bahan cetakan yang terdiri dari beberapa halaman dan dikemas, Tujuan prof. Yusuf untuk menulis buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” ini untuk memperluaskan gagasan mengenai apa itu Teknologi Pendidikan, seperti yang kita ketahui banyak orang yang tidak mengetahui apa itu teknologi pendidikan dan apa sebenarnya teknologi pendidikan itu sendiri. Jika pertanyaan ini ditanyakan kepada mahasiswa TP itu sendiri belum tentu pertanyaan ini akan dijawab secara lantang dan jelas.

Buku Menyemai benih ini sebenarnya merupakan buku ke 3 dari 11 buku yang ditulis prof dan diterbitkan sampai bisa dibeli di pasaran. Buku menyemai benih ini merupakan kumpulan dari makalah-makalah hasil tulisan beliau dari 600 makalah lalu ia pilih sesuai kategori yang akan dimasukkan kedalam konten buku.
Diusianya kini mungkin prof. Yusuf sangat produktif masih menulis, menerjemahkan buku, sampai menjadi seorang editor buku. Mungkin karena kecintaan beliau untuk membaca dirumahnya sendiri sangat banyak buku-buku ketika kami mendatangi kediaman beliau pun beliau baru saja pulang dari sebuah toko buku. Sekarang ini beliau sedang menyiapkan satu teks untuk buku Kepala Jurusan kita yaitu Ibu Dewi Salma Prawiradilaga, M.Sc.

Kesulitan-kesulitan yang ia temukan pada saat menulis buku sebenarnya pada saat diberikan kepada penerbit, pertanyaan yang ditanyakan oleh penerbit adalah pasar dan pembeli. Para penerbit tentunya tidak ingin sembarangan menerbitkan buku jika bukunya sedikit peminatnya hal tersebut akan membuat mereka rugi, untung saja ketika menerbitkan buku ini prof. Yusuf diberikan bantuan dana dari USAID dan bekerja sama dengan sebuah institusi yaitu pustekkom.


Buku yang laris saat ini cenderung tentang tokoh, biografi disamping novel. Ya itu tadi karena permintaan pasar buku-buku tersebut sangat banyak peminatnya. Contohnya saja ada buku tentang satu tokoh tetapi ada sampai tujuh versi pengarang berarti kenapa buku ini banyak versinya karena buku mengenai tokoh tersebut banyak dicari.

Para penerbit sekarang kebanyakan tidak percaya dengan penulis-penulis yang menulis buku mereka sendiri, mereka lebih berminat untuk menerbitkan buku terjemahan atau buku saduran, makanya lebih mudah untuk menerjamahkan buku ungkap prof. Tetapi dalam menerjemahkan buku ini para penerbit pun tidak berani untuk menerbitkan buku jika tidak ada ijin atau hak cipta  foto karena penerbit takut jika buku terbitannya sampai memiliki permasalahan dalam hak cipta.

Kenapa Buku Teknologi pendidikan masih sedikit pasarannya dibandingkan dengan  jurusan PAUD dan Manajemen Pendidikan? karena di Indonesia jurusan Teknologi Pendidikan di Perguruan tinggi masih sedikit, berbeda halnya dengan jurusan PAUD atau MP. Buku PAUD dan MP jika dibandingkan dengan buku Teknologi Pendidikan kita sudah jauh tertinggal. Anak TPnya pun jarang membeli buku.

Karena Budaya membaca di Indonesia masih belum berkembang, sekarang dengan kemajuan teknologi mahasiswa dapat mengakses internet, mahasiswa lebih memilih mengerjakan tugas bergantung kepada internet bukan lagi buku. Dan sekarang adapula program paper less dengan banyaknya e-book atau electronic book ini beliau berpikir dengan adanya buku saja orang-orang jarang membaca apalagi dengan adanya program tersebut. Tidak akan semua orang bisa mengakses dan memanfaatkan e-book tersebut.

Pemerintah kita kurang mendukung bahkan tidak sama sekali mendukung mereka hanya memfokuskan diri terhadap buku-buku sekolah saja beda dengan Negara-negara di Asia seperti Jepang, India dan  Malaysia. Jika ada buku baru yang terbit di luar sana seminggu sampai dua minggu kemudian mereka telah menerbitkan buku-buku tersebut sesuai dengan versi negaranya.

Tentu saja adanya kesenjangan antara penulis buku pelajaran untuk sekolah dengan buku untuk perkuliahan. Masih banyak yang belum mengetahui bahwa buku mengenai pembelajaran dan keterampilan guru itu adalah kawasan TP meskipun tidak secara jelas disebutkan merupakan teknologi pendidikan.
Dalam sistematika penulisan buku ajar “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” ini  juga mengikuti standar penulisan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan BSNP dan kementrian pendidikan. Dan mengikuti kurikulum Teknologi Pendidikan meskipun dalam bukunya belum di revisi lagi pengertian Teknologi Pendidikan tahun 2004 (menjadi pengertian versi terbaru) Pada buku Menyemai Benih Teknologi Pendidikan ini terdiri dari Terdapat kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, isi, daftar pustaka dan tentang penulis.

Professor tentunya mengharapkan agar para mahasiswa TP UNJ jangan kalah dengan motivasi belajar dari teknologi pendidikan di universitas lain, mahasiswa TP UNJ dapat memanfaatkan dan menjadikan buku Menyemai Benih sebagai landasan kita untuk memahami apa itu Teknologi Pendidikan.
Dalam bukunya prof. menuliskan, “Jika belajar adalah seumur hidup, maka membelajarkan pun harus seumur hidup”. Beliau berpendapat bahwa membelajarkan orang lain adalah sebuah kewajiban dan ibadah. Jadi, di harapkan dengan adanya buku “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan” gagasannya tentang teknologi pendidikan dapat tersebar dan menjadi sumber belajar bagi orang lain.

tim penyusun : Abu bakar shodiq, mia komala, mas wahono h.

Kesimpulan Tata Cara Penulisan Buku Teks Pelajaran


Disusun oleh : Abu bakar shodiq, Mia komala, Mas Wahono H.

Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatankeimanan, ketakwaan, akhla kmulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.Selain dalam pada Peratutan Menteri diatas, Direktorat Pendidikan Menengah Umum juga menjelaskan bahwa buku teks atau buku pelajaran adalah sekumpulan tulisan yang dibuat secara sistematis berisi tentang suatu materi pelajaran tertentu, yang disiapkan oleh pengarangnya dengan menggunakan acuan kurikulum yang berlaku. Substansi yang ada dalam buku diturunkan dari kompetensi yang harus dikuasai oleh pembacanya (2004 : 3)
 
Geene dan Pety (dalam Tarigan, 1986: 21) menyodorkan sepuluh kategori yang harus dipenuhi buku teks yang berkualitas. Sepuluh kategori tersebut sebagai berikut.

  1. Buku teks haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.
  2. Buku teks haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa yang memakainya.
  3. Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang memanfaatkannya.
  4. Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
  5. Isi buku teks haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
  6. Buku teks haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunaknnya.
  7. Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindar dari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak embuat bingung siswa yang memakainya.
  8. Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau ”point of view” yang jelas dan tegas sehingga ada akhirnya juga menjadi sudut pandang para pemakainya yang setia.
  9. Buku teks haruslah mamu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak dan orang dewasa.
  10. Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para pemakainya.

Berdasarkan pada 5 artikel mengenai penyusunan buku teks pembelajaran, maka dapat kami simpulkan sebagai berikut :
·         
    Bagian awal
  1. Halaman cover, bersisi tentang judul, pengarang, gambar sampul , nama departemen, tahun terbit. 
  2. Halaman judul , berisi judul, pengarang/penulis, gambar sampul,  tahun terbit, nama depertemen 
  3. Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan nomor halaman
  4. Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.

·        Bagian isi/penyajian materi

Penyajian adalah cara menyajikan materi pelajaran di dalam buku pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa, mulai dari materi, tahapan, penataan, pembelajaran di kelas, kebutuhan serta minat siswa, dan kepentingan komunikasi. Unsur yang terdapat di dalamnya adalah:
(a) tujuan pembelajaran,
(b) penahapan pembelajaran,
(c) menarik minat dan perhatian siswa,
(d) kemudahan dipahami,
(e) keaktifan siswa,
(f) hubungan bahan,
(g) norma, dan
(h) latihan dan soal.


·        Persyaratan  penyajian

1.      Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab
2.      saling memperkuat dengan bahan lain dan kontekstual
3.      Menarik minat dan perhatian sasaran pembaca
4.      Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari
5.      Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor
6.      Penyajian yang menggunakan bahasan ilmiah dan formal
·         
     Penggunaan Bahasa dan Keterbacaan

Dalam buku pelajaran hendaknya memperhatikan penggunaan bahasa dan keterbacaan sebagai berikut ini.

(a) Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta memperhatikan ragam formal.
(b) Penggunaan bahasa yang dapat meningkatkan daya nalar dan daya cipta siswa
(c) Penggunaan struktur kalimatyang sesuai dengan tingkat penguasaan dan perkembangan     kognisi siswa.
(d) Penggunaan paragraf yang efektif.
(e) Materi dan ilustrasi atau foto nyata yang sesuai dengan wacana sajian.

Persyaratan yang berkaitan dengan Ilustrasi

  1. Relevan dengan konsep, prinsip yang disajikan.
  2. Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.
  3. Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar
  4. Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi

·        Bagian akhir

Pada bagian akhir dari suatu buku biasanya berisi antara lain :

  1. lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus diberi nomor urut arab
  2. Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan dengan uraian diktat sehingga memudahkan pemahaman pembanca
  3. Kepustakaan, ada beberapa cara menulkiskan kepustakaan, namum namum demi keseragaman dipilih satu dari sekian cara tersebut, sengan ketentuan sebagai berikut :
    1. Hendaknya digunakan buku acuan yang relevan dengan bahan kajian yang akan ditulis, tidak ketinggagalan perkembangan teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu 
    2. kepustakaan disusun dengan urutan  abjad,  urutannya sebagai berikut :
                   Mulyasan,E, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pt Remaja Rosda Karya, Bandung

  1. Indeks : pencantuman  indeks dimaksudkan sebagai petunjuk untuk mengetahui dengan mudah uraian suatu teori, atau fakta yang terdapat pada halaman tertentu, penulisan indeks dengan pengaturan sbb :
  • entri disusun menurut abjad dan tidak bernomor urut
  • entri diawali dengan huruf kecil , kecuali berupa nama
  • entri diikuti dengan tanda koma dan nomor halaman tempat entri berada, Contoh :  alkohol, 12 formalin, 35

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat buku teks pelajaran agar buku tersebut dapat dimaksimalkan penggunaanya.
  
Hal-hal yang harus diperhatikan :

  1. berilah jarak 3 spasi antara  table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya
  2. judul table atau gambar diketik pada halaman yang sama dengan table atau gambarnya, penyebutan menggunakan table atau gambar
  3. tepi kanan teks tidak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya
  4. tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman , kecuali pada halaman pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
  5. Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
  6. Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara konsisten
 Hal hal yang tidak boleh dilakukan :
  1. Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika halaman tersebut merupakan akhir bab
  2. Tidak boleh memotong table atau gambar
  3. Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali terpaksa
  4. Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab
  5. Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir halaman
  6. Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*) untuk penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
  7. Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan
  8. Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir

Sumber :
 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan